A.
TUJUAN
Untuk mengetahui C batuan dan mengetahui
konduktivitas dari berbagai jenis batuan.
B.
LANDASAN
TEORI
Konduktivitas
Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah
suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk mengahntarkan
panas.
konduktivitas termal =
laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan suhu ) Besaran ini didefinisikan
sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melaui ketebalan L, dengan
arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas
hanya tergantung dengan perbedaan suhu tersebut.
Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis
Kapasitas kalor (C) :
jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari suatu sampel bahan
sebesar 1 Co.
DQ = C DT
Kapasitas panas dari
beberapa benda sebanding dengan massanya, maka lebih mudah bila didefinisikan
kalor jenis, c :
Kalor jenis, c : jumlah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 Co.
DQ = m c DT
Konduksi
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila
dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom),
dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel
dengan energi yang lebih tinggi.
Sebelum dipanaskan atom dan elektron dari bahan
bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung bahan mulai dipanaskan, pada bagian
ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudi yang makin membesar.
Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan memindahkan
sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan elektron di
ujung bahan yang satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron
bebas.
C.
ALAT
DAN BAHAN
1. Batu
beku, sedimen, dan gamping merah
2. Kompor
listrik
3. Momen
kopel
4. Termometer
5. Kalorimeter
D.
CARA
KERJA
1. Menentukan
perubahan suhu pada batuan
Ø Menentukan
suhu pada kompor listrik
Ø Meletakkan
batuan di atas kompor listrik, menunggu kurang lebih 10 menit kemudian mengukur
tiap 1 cm menggunakan termocople.
Ø Mencatat
suhu yang di peroleh
2. Menentukan C
batuan
Ø Mengukur
suhu kamar
Ø Mengisi
air pada kalorimeter & steam generator (kira2 batu yang akan di campurkan
bisa tercelup seluruhnya)
Ø Mencatat
waktu & suhu yang di peroleh.
E.
DATA
PENGAMATAN
Batu
|
Mb (gram)
|
|
Cb (J/Kg OC )
|
H (watt)
|
L
|
k
|
Sedimen
|
90,17
|
20,5
|
0,625
|
48,58
|
1
|
0,31
|
Beku
|
97,56
|
18,5
|
0,784
|
40,91
|
1
|
0,265
|
Sedimen (gamping merah)
|
76,39
|
15
|
0,857
|
32,72
|
1
|
0,31
|
Keterangan
:
Mb : Masa
batu
: Perubahan suhu
Cb :
Kalor batu
H :
Daya hantar
l :
Jarak antar titik pengukuran
K :konduktivitas
F.
ANALISIS
DATA
Kapasitas panas kalorimeter dapat di cari dengan
persamaan
Qlepas
= Qterima
Diketahui:
mp=md=
0,2 Td =
29 0C
cair=
4185 Tt
= 57 0C
Tp =
89 0C
Qlepas
= Qterima
mp.cair
(Tp-Tt) = md.cair (Tt-Td)
+ Ckal (Tt-Td)
0,2 .
4185 (89-57) = 0,2 . 4185 (57-29) + Ckal (57-29)
26784-23436
= 28 Ckal
Ckal
=119,57 J/Kg
Setelah
didapatkan nilai Ckal , maka kita dapat menentukan kalor jenis dari batuan yang
dicari menggunakan persamaan :
1. Sedimen
Qlepas
= Qterima
mb . cb
(Tp-Tt) = ma . ca (Tt-Ta)
+ Ckal (Tt-Ta)
90,17 . cb
(95-33) = 250 . 4,158 (33-30) + 119,57 (33-30)
cb
= 0,625
2. Beku
Qlepas
= Qterima
mb . cb
(Tp-Tt) = ma . ca (Tt-Ta)
+ Ckal (Tt-Ta)
97,56 . cb
(95-34) = 250 . 4,158 (34-30) + 119.57 (34-30)
cb
= 0,784
3. Gamping
merah
Qlepas
= Qterima
mb . cb
(Tp-Tt) = ma . ca (Tt-Ta)
+ Ckal (Tt-Ta)
76,39 . cb
(95-32) = 250 . 4,158 (32-29) + 119,57 (32-29)
cb
= 0,857
Dengan nilai cb yang telah dihitung, kita dapat
menentukan konduktivitas batuan :
Dari persamaan diatas didapatkan nilai H yang
brevariasi sesuai dengan batuannya. Kemudian kita tentukan nilai k dari
masing-masing batuan dengan:
G.
PEMBAHASAN
Batuan
memiliki berbagai sifat fisika, salah satunya adalah sifat thermal. Sifat
thermal meliputi konduksi, konveksi dll. Yang kami lakukan percobaan adalah
konduktivitas. Konduktivitas atau
keterhantaran termal(k) adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan
kemampuannya untuk mengahntarkan panas. Setiap batuan memiliki tingkat
konduktivitas yang berbeda-beda
tergantung dari struktur batuannya.
Pada percobaan ini kami menggunakan tiga batuan
yang berbeda, yaitu batu beku, batu sedimen, dan batu sedimen(gamping merah).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui panas jenis dan konduktivitas dari berbagai
batuan.
Sebelum menghitung konduktivitasnya, kami
menentukan panas jenis batuannya terlebih dahulu. Dimana konduktivitas dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dari rumus tersebut terlihat jika semakin besar
nilai l nya maka konduktivitasnya
akan semakin besar pula. Hal ini karena konduktivitas (k) berbanding lurus dengan l.
Pada data pengamatan dieroleh nilai knduktivitas (k) :
·
Batu beku : 0,31
·
Batu sedimen : 0,265
·
Gamping merah : 0,31
H.
KESIMPULAN
1) Jika semakin besar nilai l nya maka konduktivitasnya akan semakin besar pula. Hal ini karena
konduktivitas (k) berbanding lurus
dengan l.
2) Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh
konduktivitas batuan
Ø
Batu beku :
0,31
Ø
Batu sedimen : 0,265
Ø
Gamping merah : 0,31
nilai l itu apa?
BalasHapus