BAB I
PENDAHULUAN
1.
Tujuan:
a. Memahami pengertian laser gas
b. Mengetahui dan memahami jenis-jenis
laser gas
2.
Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan laser
gas?
b. Apa saja pengelompokan pada laser
gas?
3.
Latar Belakang
LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation, yang artinya perbesaran intensitas cahaya oleh
pancaran terangsang. Kata kuncinya adalah “perbesaran” dan
“pancaran terangsang” yang akan menjadi jelas kemudian. Dewasa ini, 30 tahun
setelah ditemukan, kata laser telah menjadi perbendaharaan kata sehari-hari.
Peralatan yang menggunakan komponen laser dapat ditemukan dimana-mana, seperti
pembaca kode harga di kasir pasar swalayan, laserprinter, compact - disk
player, pemandu pesawat jet dan pertunjukan laser dalam festival musik.
Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat lurus.
Cara kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa
menggolongkannya dalam bidang elektronika kuantum. Sebetulnya laser merupakan
perkembangan dari MASER, huruf M disini singkatan dari Microwave, artinya
gelombang mikro. Cara kerja maser dan laser adalah sama, hanya saja mereka
bekerja pada panjang gelombang yang berbeda. Laser bekerja pada spektrum infra
merah sampai ultra ungu, sedangkan maser memancarkan gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang yang jauh lebih panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek
sedikit dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser yang memancarkan sinar
tampak disebut laser - optik.
BAB II
ISI
LASER GAS
Mempunyai
linewidth yang lebih sempit dibandingkan dengan laser zat padat dan cair. Kontribusi
pelebaran garis ini bersal dari tumbukan antar atom/ molekul gas, karena
umumnya tekanan gas yang digunakan beberapa Torr atau kurang, kontribusi
terbesar berasal dari pelebaran karena efek doppler. Menyebabkan proses
pemompaan secara optik dengan menggunakan flash lamp seperti pada laser zat
padat dan cair tidak mungkin diterapkan pada laser gas. Proses pemompaan
umumnya secara listrik dengan melewatkan arus listrik dengan melewatkan arus
listrik DC atau AC pada medium gas yang akan menimbulkan elektron bebas dan ion.
Adanya medan listrik akan mempercepat muatan ini sehingga dapat memperoleh
energi kinetik untuk menimbulkan eksitasi selanjutnya melalui tumbukan. Pada
gas dengan tekanan rendah seperti umumnya digunakan dalam laser gas, energi
kinetik elektron jauh lebih besar dibandingkan dengan atom atau ion.
a)
Proses Eksitasi pada Gas
1.
Untuk
gas yang terdiri dari satu satu, eksitasi terjadi dari tumbukan elektron.
Dimana X dan X-
adalah tingkat eksitasi. Proses ini disebut tumbukan jenis pertama.
2.
Untuk
gas yang terdiri dari dua jenis misalnya A dan B, eksitasi dapat terjadi
melalui tumbukan antar atom yang berlainan jenis melalui proses yang disebut
resonant energy transfer. Proses ini disebut tumbukan jenis kedua.
Atom A berada
dalam keadaan eksitasi sedang B pada tingkat dasar. Apabila selisih tingkat
energi eksitasi atom A dan B, ∆E < kT, maka pada saat tumbukan akan terjadi
perpindahan tingkat energi eksitasi dari A ke B. Proses ini sangat penting
dalam pemompaan atom B bila tingkat eksitasi A adalah tingkat metastable.
Tingkat eksitasi A dapat terjadi melalui proses tumbukan elektron. Karena
sifatnya yang metastabel, tingkat ini menjadi semacam cadangan energi
(reservoir) untuk eksitasi atom B.
Atom yang
terkesitasi akan pindah ke tingkat yang lebih rendah atau tingkat dasar melalui
4 cara sebagai berikut:
1.
Tumbukan
antara elektron dan atom yang tereksitasi, dimana atom memberikan energinya
pada elektron (tumbukan jenis kedua)
2.
Tumbukan
antar atom
3.
Tumbukan
antar atom dan dinding tabung
4.
Emisi
spontan, disini mungkin terjadi suatu radiation trapping, dimana photon yang
teremisi diserap oleh atom lain yang kemudian terkeksitasi.
Sebagai akibat
dari proses eksitasi tersebut diatas, untuk suatu harga arus tertentu akan
terjadi keseimbangan antara beberapa tingkat energi. Keadaan ini akan tercapai
bila untuk suatu tingkat energi, kecepatan eksitasi telah sama dengan kecepatan
transisi ke tingkat yang lebih rendah.
b) Pengelompokan
Laser Gas
Umumnya inversi populasi akan terjadi pada tingkat
dimana kecepatan eksitasi lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan turun ke
tingkat lebih rendah, sehingga gas laser dikelompokkan dalam:
1.
Laser
gas dengan atom netral
Sebagai contoh Laser He-Ne yang dapat berisolasi pada panjang gelombang λ=0.633
µm, 1.15 µm, dan 3.39 µm. Laser He-Ne dengan λ=1.15 µm merupakan laser gas yang pertama kali
berosilasi, sedang laser He-Ne dengan λ=0.633 µm merupakan laser gas yang
banyak digunakan. Tingkat energi He-Ne dapat dilihat pada gambar2.
Transisi laser terjadi antara tingkat energi atom Ne
sedang He dalam proses pemompaan.
Tingkat energi 23s dan 21s He merupakan
tingkat yang berdekatan dengan 2s dan 3s dari atom Ne. Karena tingkat 23s
dan 21s He merupakan tingkat metastable, maka He sangat efisien
dalam pemompaan tingkat 2s dan 3s atom Ne melalui proses resonant energy transfer.
Kedua tingkat energi ini dapat diperbesar populasinya hingga dapat menjadi
tingkat atas transisi laser.
Osilasi yang
terjadi ditentukan oleh reflektivitas cermin yang digunakan. Umumnya digunakan
cermin dielektrik dengan reflektivitas maksimum disesuaikan dengan λ yang
diinginkan. Linewidth suatu gas laser ditentukan oleh kontribusi dari pelebaran
doppler, karena gerak thermal atom-atom Ne, pada suhu T=300K besarnya :
∆VDoppler
= 1.7 GHz pada λ=0.633 µm
Konstruksi He-Ne yang umum digunakan dapat dilihat
pada gambar3.
2.
Laser gas dengan medium aktif atom molekul
yang terionisir.
Tingkat energi
lebih tinggi dibandingkan dengan atom netral, sehingga umunya mempunyai panjang
gelombang di daerah cahaya tampak atau ultra violet. Populasi laser tingkat
atas terjadi dari tumbukan yang berurutan dengan elektron. Tumbukan pertama
menyebabkan terjadinya ionisasi sedang berikutnya akan menaikkan ion ke tingkat
eksitasi. Proses pemompaan dilakukan dua tahap, hingga daya laser yang timbul
berbanding lurus dengan kuadrat rapat arus J. Dibutuhkan kerapatan arus lebih
tinggi dibandingkan laser gas dengan atom netral.
Diantara
beberapa macam laser ion, yang banyak digunakan adalah laser Ar-,
disini akan ditinjau sebagai contoh. Tingkat energi ion Ar+
dilukiskan pada gambar4.
Populasi tingkat
atas dari transisi laser (4p) dicapai melalui tiga proses sebagai berikut:
a.
Tumbukan
antar elektron dengan ion Ar+ pada tingkat dasar
b.
Tumbukan
antara elektron dengan tingkat metastable
c.
Proses
radiasi dari tingkat energi yang lebih tinggi
Ketiga proses diatas secara bersama-sama akan
menaikkan populasi tingkat 4p.
Karena
rapat arus yang tinggi pada laser terjadi migrasi ion Ar – ke arah
katoda, maka untuk mencegah terjadinya penumbukan ion dipasang suatu return path. Berbeda dengan He-Ne, laser Ar – mempunyai daya yang berbanding lurus dengan
kuadrat rapat arus. Laser ion yang juga banyak dipakai Kr + dengan panjang gelombang
647,1 nm (merah)
3.
Laser
dengan medium aktif molekul
Laser ini berosilasi
sebagai akibat dari transisi yang terjadi antara tingkat vibrasi rotasi suatu
molekul. Beda tingkat energi rotasi kecil, umumnya panjang gelombang laser ini
didaerah inframerah, antara 5-300 µm. Contohnya laser CO2. Osilasi
yang terjadi antara vibrasi dan rotasi CO2 berfungsi sebagai katalisator dalam
mempertinggi efisiensi laser. Daya laser ini dapat di buat sangat tinggi karena
efisiensi yang tinggi pada laser ini
Pada CO2
yang terdiri dari 3 atom, terdapat 3 model vibrasi:
▫
Symetric
stretching
▫
Bending
▫
Asimetric
strectching
Linewidth
dari laser CO2 dipengaruhi oleh peleburan Doppler berharga kira-kira
50 MHz untuk tekanan total beberapa Torr (antara 10-5 Torr). Dilihat dari
kontruksinya laser CO2 dapat dikeleompokkan dalam:
i.
Laser dengan aliran gas longitudinal
ii.Laser
dengan aliran gas transversal
iii.Tea
laser
iv.Laser
gas dinamik
Laser gas CO2 dengan aliran gas
longitudinal dapat dilihat pada gambar8, sedangkan gambar 9a dan 9b
diperlihatkan gambar laser gas dinamik.
Proses pemompaan
pada laser gas dinamik digunakan cara ekspansi yang tiba-tiba dari suatu
campuran gas yang telah dipanaskan sebelumnya (1400ºC). Ekspansinya dilakukan
dengan kecepatan supersonik (mach4) untuk menurunkan temperatur dan tekanan gas
dalam selang waktu yang:
a.
Lebih
pendek dari waktu relaksasi (T) tingkat atas transisi laser
b.
Lebih
panjang dari waktu relaksasi tingkat bawah transisi
Dalam keadaan ini, populasi tingkat atas gas hasil
ekspansi akan tetap seperti pada suhu sebelumnya (1400ºC), sedang populasi
tingkat bawah akan berkurang sesuai dengan suhu ruang. Untuk ini, waktu
relaksasi tingkat bawah harus jauh lebih kecil dibandingkan dengan tingkat
atas. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan campuran CO2-N2
H2O.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
§ Laser gas merupakan suatu laser yang mempunyai
linewidth yang lebih sempit dibandingkan dengan laser zat padat dan cair. Pada
gas dengan tekanan rendah seperti umumnya digunakan dalam laser gas, energi
kinetik elektron jauh lebih besar dibandingkan dengan atom atau ion.
§ Pada laser gas, terdapat pengelompokan yaitu:
1. Laser gas atom netral
2. Gas laser ion
3. Laser gas molekul
Daftar Pustaka
Siregar, Masbah RT, Light
Sources. Telkoma LIPI. 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan baik dan bijak